Perbanyakan VEGETATIF pada tanaman KAKAO


Bahan yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif bisa berupa akar, batang, cabang, bisa juga daun.

Sampai saat ini bagian vegetatif tanaman kakao yang banyak digunakan sebagai bahan tanam untuk perbanyakan vegetatif adalah batang atau cabang yang disebut dengan entres.

Ciri entres yang baik antara lain tidak terlalu muda atau tua, ukurannya relatif sama dengan batang bawah, tidak terkena penyakit penggerek batang, dan masih segar.

Perbanyakan vegetatif tanaman kakao dapat dilakukan dengan cara okulasi, setek, atau kultur jaringan.

perbanyakan vegetatif yang lazim dilakukan adalah dengan okulasi, karena penyetekan masih sulit dilakukan ditingkat pekebun. Sementara itu, perbanyakan secara kultur jaringan masih dalam penelitian.

Okulasi dilakukan dengan menempelkakn mata mata kayu bawah yang telah disayat kulit kayunya dengan ukuran tertentu, diikat dan dipelihara sampai menempel dengan sempurna walaupun tanpa ikatan lagi.

Tanaman kakao hasil perbanyakan vegetatif memiliki bentuk pertumbuhan yang sesuai dengan entres yang digunakan.

Jika entres berasal dari cabang plagiotrop, pertumbuhan tanaman yang dihasilkan akan seperti cabang plagiotrop dengan bentuk pertumbuhan seperti kipas.

perbanyakan vegetatif akan menghasilkan tanaman yang secara genetis sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman kakao yang produktif  serta kualitasnya seragam.

Okulasi

Tempelan mata okulasi lazimnya dilakukan pada ketinggian 10-20 cm dari permukaan tanah. Sisi batang bawah yang dipilih sebaiknya bagian yang terlindung dari kemungkinan kerusakan oleh faktor-faktor luar.

jika cuaca mendukung keberhasilan okulasi dan kemungkinan penyebab kegagalan sangat kecil sebaiknya dipilih bagian yang paling rata atau halus. Jika okulasi dilaksanakan di pembibitan dan jarak antar bibit cukup rapat, lebih tepat jika letak tempelan di sisi yang sama untuk mempermudah pengamatan dan pemeliharaan.

Metode okulasi cukup beragam. Metode yang digunakan di suatu tempat mungkin berbeda dengan tempat yang lain karena disesuaikan dengan iklim, pengalaman dan keterampilan pelaksana, sertta hasil yang diperoleh.

beberapa metode okulasi bisa diuraikan sebagai berikut:

  • Metode modifikasi forket
Urutan metode ini sebagai berikut

Menyiapkan batang bawah

Kulit kayu ditoreh dari atas, 1,5 cm panjang sekitar 5 cm. Kulit kayu ini disayat dengan sudut 45 derajat. Caranya, kulit ditekan pada pisau dengan jari telunjuk sambil ditarik ke atas sampai ujung torehan.

Menyiapkan Mata Okulasi

Dibuat sayatan dari bawah ke atas. Batas bawah sekitar 3 cm dari mata. Sayatan dibuat dengan mengikutsertakan sebagian kayu, lebar 2 cm batas atas sekitar 3 cm dari mata. Kayu diangkat dengan hati-hati dari ujung ke pangkal. Selanjutnya dibuat potongan mata okulasi dengan panjang sekitar 4 cm dan lebar 1,5 cm.

Menempelkan mata Okulasi

Lidah kulit batang bawah diangkat, kemudian mata tunas disisipkan ke dalamnya. Harus diusahakan tepi mata tunas bersinggungan dengan kulit batang bawah.

Selanjutnya lidah kulit ditutupkan ke mata-mata tunas dan diikat. Pengikatan dari bawah ke atas membentuk susunan seperti genteng. Arah bukaan kulit batang bawah bisa dari atas ke bawah, tetapi rsikonya jika pengikatan tidak rapat, mata tunas sering busuk karena tergenang air hujan.



  • Metode T
Metode T ini digunakan secara luas dalam budidaya tanaman buah-buahan. Persyaratan umum okulasi metode ini adalah diameter batang sudah mencapai 6-25 mm dan pertumbuhan batang cukup aktif, sehingga kulit batang mudah sekali dilepaskan dari bagian kayunya. Urutan kerjanya sebagai berikut:

  1. Menyiapkan batang bawah
  2. Menyiapkan Mata Okulasi
  3. Menyisipkan Mata
Sambung Samping

Untuk melakukan sambung samping, pada tanaman kakao yang sehat dibuat tapak sambungan pada ketinggian 45-75 cm dari pangkal batang. Pada tanaman kakao yang sakit, sambungan dapat dibuat pada chupon dewasa atau melakukan sambung pucuk pada chupon muda.



BACA JUGA
  1. Pembibitan Kakao secara generatif Part 1
  2. Pembibitan Coklat secara generatif Part 2
  3. Teknik pemupukan tanaman Coklat
  4. Syarat tumbuh tanaman Kakao Part 1
  5. Syarat tumbuh tanaman Kakao Part 2
  6. Syarat tumbuh tanaman Kakao Part 3
  7. Syarat tumbuh tanaman Kakao Part 4
  8. Perkembangan akar pada tanaman Kakao
  9. Faktor yang mempengaruhi pembungaan tanaman Coklat
  10. Perkembangan dan pemasakan buah tanaman coklat
  11. Pembibitan tanaman Coklat
  12. Perkecambahan biji dan Penanaman Tanaman Coklat
  13. Merawat tanaman Coklat
  14. Perbanyakan vegetatif pada tanaman Coklat
  15. Cara sambung PUCUK pada tanaman KAKAO
  16. Penyiapan lahan dan penanaman tanaman Coklat
  17. Pohon pElindung pada tanaman Coklat
  18. Cara menanam Kakao yang Baik
  19. Cara pemupukan dan pemangkasan tanaman kakao
  20. Pengendalian hama dan penyakit tanaman coklat
  21. Mengenal hama dan penyakit tanaman Kakao









0 comments:

Post a Comment

Banner

banner
Powered by Blogger.

Statistik

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Blog Archive

Pengunjung

banner image

Translate

Facebook